MAKALAH
IPV6
Disusun
oleh:
Yanu
Puguh Pamungkas (14240002)
MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah
SWT, karena atas rahmat-Nya Makalah dengan judul “IPV6” ini dapat
terselesaikan. Dengan terselesaikannya makalah ini, diharapkan pelaksanaan mata kuliah Jaringan Komputer
di Program Studi Management informatika dapat berjalan semakin baik dan
memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam rangka memahami teori dan
pengetahuan yang diterima di perkuliahan. Demikian pula, dengan
terselesaikannya makalah ini agar dapat memudahkan seluruh civitas akademik (Dosen,
Mahasiswa dan Staf Pendukung) dalam
menyelenggarakan dan melaksanakan Mata Kuliah Jaringan Komputer.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada semua
pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah terlibat dalam
penyelesaian makalah ini. Kami berharap makalah ini Bermaanfaat bagi para
pembaca, khususnya mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta di Program
Studi menejemen informatika.
Dengan segala kerendahan hati, kami mengakui
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna walaupun kami telah bekerja keras
untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, kami membuka diri terhadap segala
kritik dan saran atas kekurangan dalam makalah ini sebagai sarana penyempurnaan
di masa yang akan datang. Terima kasih.
Yogyakarta, 29Oktober 2015
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi dan teknologi saat ini,
penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat
dibutuhkan hampir di setiap perusahaan. Penggunaan perangkat komputer sebagai
perangkat pendukung manajemen dan pengolahaan data adalah sangat tepat dengan
mempertimbangkan kuantitas dan kualitas data, dengan demikian penggunaan
perangkat komputer dalam setiap informasi sangat mendukung sistem
pengambilan keputusan.
Dalam perkembangannya hingga pada
jaringan, dimana setiap perangkat komputer dapat berinteraksi dengan komputer
lainnya, dari jaringan lokal hingga jaringan global yang disebut dengan
internet. Dalam makalah ini penulis akan mencoba menjelaskan mengenai internet
protocol dan internet working.
Penerapan sistem
informasi manajemen suatu organisasi dapat dilakukan dengan menerapkan salah
bentuk teknologi komunikasi yang sedang berkembang saat ini yang disebut
sebagai internetworking. Adapun tujuan utama dari internetworking adalah
interoperabilitas yang maksimum, yakni memaksimalkan kemampuan program pada
sistem komputer yang berbeda dan sistem jaringan yang berbeda untuk
berkomunikasi secara handal dan efisien. Hal ini dapat menunjang ketersediaaan
informasi pada sistem komputer dan jaringan yang beragam, baik perangkat lunak,
perangkat keras maupun model data dari informasi tersebut. Singkatan dari
interconnected-networking) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer
yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP)
untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.
BAB II. PEMBAHASAN
Dasar IPv6 Dan Struktur IPv6
Paket IPv6 terdiri dari komponen berikut : (Gambar Komponen paket IPv6)
1. Header IPv6
Header IPv6 ini akan selalu ada dengan ukuran yang tetap yaitu 40 bytes. Header ini merupakan penyederhanaan dari header IPv4 dengan menghilangkan bagian yang tidak diperlukan atau jarang digunakan dan menambahkan bagian yang menyediakan dukungan yang lebih bagus untuk komunikasi masa depan yang sebagian besar adalah trafik real-time.
Beberapa perbandingan kunci dari header IPv4 dan IPv6 :
a. Jumlah header field berkurang dari 12 (termasuk option) pada header IPv4 menjadi 8 pada header IPv6.
b. Jumlah header field yang harus diproses oleh router antara (intermediate router) turun dari 6 menjadi 4 yang membuat proses forwarding paket IPv6 normal menjadi lebih efisien.
c. Header field yang jarang terpakai seperti fields supporting fragmentation dan option pada header IPv4 dipindahkan ke extension header IPv6.
d. Ukuran header IPv6 memang bertambah dua kalinya, yaitu dari 20 bytes pada header minimum IPv4 menjadi tetap sebesar 40 bytes. Namun keuntungannya adalah header untuk pengalamatan menjadi 4 kali lebih panjang dari IPv4 (dari 32 menjadi 128 bit) yang menyebabkan tersedianya jumlah alamat yang jauh lebih besar.
(Gambar Header IPv6)
2. Extension headers
Header dan extension header pada IPv6 ini menggantikan header dan option pada IPv4. Tidak seperti options pada IPv4, extension headers IPv6 tidak memiliki ukuran maksimum dan dapat diperluas untuk melayani kebutuhan komunikasi data di IPv6. Jika pada header IPv4 semua option akan dicek dan diproses jika ada maka pada extension headers IPv6 hanya ada satu yang harus diproses yaitu Hop-by-Hop Options. Hal ini akan meningkatkan kecepatan pemrosesan header IPv6 dan meningkatkan kinerja forwarding paket IPv6. Extension header yang harus didukung oleh setiap titik IPv6 yaitu :
– Hop-by-Hop Options header
– Destination Options header
– Routing header
– Fragment header
– Authentication header
– Encapsulating Security Payload header
(Gambar Contoh extension headers IPv6)
3. Protocol Data Unit (PDU) dari layer yang lebih tinggi (upper layer)
Protocol Data Unit (PDU) layer yang lebih tinggi pada dasarnya terdiri dari header protokol layer yang lebih tinggi dan payload yang terkandung di dalamnya misalnya saja TCP, UDP atau ICMPv6.
C. APA ITU IP ADDRESS??
IP (Internet
Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner
antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap
komputer host dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah
32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk
IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut
pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Ø IPv6
IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TIC/IP yang
menggunakan protokol internet versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan
secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer
di seluruh dunia. Mengunakan kombinasi antara huruf dan angka (telah di default
sebelumnya) serta dipisahan oleh tanda titik dua (:). Contoh alamat IPv6
adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.
IPv6
mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
- Alamat Unicast,
yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara
langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
- Alamat Multicast,
yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke
banyak host yang berada dalam group yang
sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
- Alamat Anycast, yang
menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari
sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many.
Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination
address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
- D.PERBEDAAN IPv4 VS IPv6, yaitu :
Gambar IPV6 Header
Penjelasan IPv6:
Paket IPv6
terdiri dari dua bagian yaitu: Paket Header dan Paket Payload.
Ukuran
paket Header terdiri dari 40 oktet (320 bit) yang terdiri dari:
- versi, 4 bit
- Traffic class, 8 bit
- Label Flow, 20 bit
- Panjang Payload, 16 bit
- Header berikutnya, 8 bit
- Batasan hop, 8 bit
- alamat tujuan, 128 bit
- alamat asal, 128 bit
Ukuran panjang Payload adalah
16 bit dan bisa membawa maksimum 65535 oktet.
Pengalamatan
Dalam arsitektur pengalamatannya alamat IPv6 mempunyai ukuran 128 bits yang
artinya kira-kira berjumlah 2^128 atau kira-kira 3,4 x 10^38 alamat. Namun
perhitungan teori ini tidaklah sepenuhnya akurat karena adanya hirarki routing
dan kenyataan bahwa pada akhirnya nanti sebuah alamat akan didelegasikan
sebagai blok yang bersambung dan bukan sebagai tiap-tiap satuan alamat. Alamat IPv6 tersebut kira-kira akan terpotong setengahnya. Tidak akan pernah ada subnet yang memiliki 64 bit alamat signifikan atau lebih. Dari 128 bit tersebut hanya akan digunakan 64 bit untuk routing global dan internal yang disebut sebagai routing prefix. Sisa 64 bit dari alamatlah yang akan menunjukkan sebuah host pada suatu subnet yang disebut sebagai host identifier atau host id.
Alamat ini bisa direpresentasikan menjadi 8 segmen bilangan 16 bit dalam bilangan heksa antara 0x0000 s.d 0xffff misal :
2001:d30:3:242:0000:0000:0000:1
Untuk penyederhanaan bisa dituliskan sebagai berikut :
2001:d30:3:242:0:0:0:1
atau,
2001:d30:3:242::1
Untuk pendelegasian ke subnet biasanya akan dinyatakan dalam blok alamat yang dituliskan dalam blok alamat dengan panjang prefix tertentu dengan notasi CIDR seperti misalnya :
2001:d30:3:240::/56
Alamat IPv6 ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. Alamat Unicast
Global Unicast, merupakan alamat dengan skup global dan unik sehingga bisa di-rute-kan di Internet.
(Gambar Field standar alamat Unicast IPv6)
Selain global unicast, IPv6 juga mempunyai alamat local unicast dengan skup terbatas pada link lokal.
Beberapa tipe alamat unicast IPv6 ini antara lain :
• Aggregatable global unicast addresses
Sering disebut sebagai alamat global, mirip dengan alamat publik pada IPv4 dan alamat ini ditandai dengan prefix 001. Alamat ini bisa dirutekan dan dijangkau secara global dari alamat IPv6 di Internet. Dinamakan aggregatable karena memang didesain untuk bisa diaggregasi dan diringkas (aggregation dan summarization) untuk menghasilkan infrastruktur routing yang efisien.
IANA telah mulai mengalokasikan blok alamat pertama untuk alamat global ini yaitu 2001::/16. Menurut kebijakan IANA setiap end-site seharusnya diberikan blok alamat IPv6 dengan panjang prefix /48.
• Link-local addresses
Alamat ini digunakan untuk berkomunikasi dalam skup link lokal yaitu pada link yang sama (misal jaringan flat tanpa router). Router tidak akan melewatkan trafik dari alamat-alamat ini keluar link. Alamat ini ditandai dengan prefix 1111 1110 10 atau FE80::/10. Alamat ini akan selalu diawali FE80 dan menggunakan prefix FE80::/64 dengan 64 bit selanjutnya adalah interface id. Alamat link local ini dikonfigurasikan melalui IPv6 autoconfiguration.
• Site-local addresses
Alamat ini mirip dengan alamat private pada IPv4 yang dalam teknologi IPv6 digunakan dalam skup site dan ditandai dengan prefix 1111 1110 11 atau FEC0::/10. Alamat ini akan selalu diawali dengan FEC0. Karena sifatnya yang ambigu dan sulitnya pendefisinian baku dari skup site maka alamat ini dihapuskan penggunaanya.
• Special addresses
Ada dua jenis alamat spesial pada IPv6 yaitu :
a. Alamat yang tidak dispesifikkan (unspecified address)
Sering disebut all-zeros-address karena memang bernilai 0:0:0:0:0:0:0:0 atau bisa dituliskan ::. Alamat ini sama dengan 0.0.0.0 di alamat IPv4. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface dan tidak boleh menjadi tujuan rute.
b. Alamat loopback
Jika alamat loopback pada IPv4 adalah 127.0.0.1 maka pada IPv6 dalah 0:0:0:0:0:0:0:1 atau bisa diringkas menjadi ::1. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface.
• Compatibility addresses
Alamat ini dibuat untuk mempermudah migrasi dan masa transisi dari IPv4 ke IPv6. Beberapa alamat ini antara lain :
a. Alamat IPv4-compatible
b. Alamat IPv4-mapped
c. Alamat 6over4
d. Alamat 6to4
e. Alamat ISATAP
• NSAP addresses
Adalah alamat yang digunakan untuk penterjemahan alamat Open System Interconnect (OSI) NSAP ke alamat IPv6. Alamat IPv6 ini ditandai dengan prefix 0000001 dan 121 sisanya adalah alamat NSAP.
2. Alamat Anycast
Alamat ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat. Alamat anycast sama seperti alamat unicast IPv6 biasa (telah ditentukan dalam standar) dengan tambahan fitur bahwa router akan selalu merutekan ke tujuan yang terdekat atau lebih tepatnya terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan.
(Gambar Format alamat anycast)
3. Alamat Multicast
Seperti halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan sekumpulan piranti dalam grup multicast. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai alamat tujuan, tidak akan pernah sebagai alamat asal. Jika paket dikirimkan ke alamat ini maka semua anggota grup akan memprosesnya.
(Gambar Format alamat multicast IPv6)
Byte pertama menunjukkan bahwa ini adalah alamat multicast. Empat bit selanjutnya merupakan flag yang masing-masing telah didefinisikan. Bit pertama harus 0 karena dicadangkan untuk keperluan di masa mendatang. Bit kedua menunjukkan apakah alamat multicast ini mengandung alamat Rendezvous Point (RP), yaitu titik distribusi untuk aliran multicast tertentu dalam suatu jaringan multicast. Bit ketiga menandakan apakah alamat multicast ini mengandung informasi prefix. Sementara bit terakhir menunjukkan apakah alamat ini diberikan secara permanen.
Bagian berikutnya adalah Scope yang digunakan untuk membatasi skup dari alamat multicast.
Alamat multicast ini memiliki skup antara lain sebagai berikut :
Skup alamat multicast IPv6
Nilai skup Deskripsi skup
0x0 Reserved
0x1 Node-Local
0x2 Link-Local
0x5 Site-Local
0x8 Organization Local
0xE Global
0xF Reserved
Bagian terakhir adalah penanda grup (Group ID). Pada prakteknya biasanya penanda grup ini dibatasi dalam 32 bit saja. Beberapa alamat multicast telah diberikan oleh IANA. Beberapa alamat yang diberikan ini dibuat untuk skup tetap dan beberapa diantaranya valid untuk semua skup. Beberapa alamat multicast yang telah diberikan dalam skup yang tetap tadi antara lain.
Table 3 Alamat multicast well known
Alamat Deskripsi
===========================
1.Skup interface lokal
FF01:0:0:0:0:0:0:1 All-nodes address
FF01:0:0:0:0:0:0:2 All-routers address
2.Skup link lokal
FF02:0:0:0:0:0:0:1 All-nodes address
FF02:0:0:0:0:0:0:2 All-routers address
FF02:0:0:0:0:0:0:3 Unassigned
FF02:0:0:0:0:0:0:4 DVMRP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:5 OSPFIGP
FF02:0:0:0:0:0:0:6 OSPFIGP designated routers
FF02:0:0:0:0:0:0:7 ST routers
FF02:0:0:0:0:0:0:8 ST hosts
FF02:0:0:0:0:0:0:9 RIP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:A EIGRP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:B Mobile agents
FF02:0:0:0:0:0:0:D All PIM routers
FF02:0:0:0:0:0:0:E RSVP encapsulation
FF02:0:0:0:0:0:0:16 All MLDv2-capable routers
FF02:0:0:0:0:0:0:6A All snoopers
FF02:0:0:0:0:0:1:1 Link name
FF02:0:0:0:0:0:1:2 All DHCP agents
FF02:0:0:0:0:0:1:3 Link-local Multicast Name Resolution
FF02:0:0:0:0:0:1:4 DTCP Announcement
FF02:0:0:0:0:1:FFXX:XXXX Solicited-node address
3.Skup site local
FF05:0:0:0:0:0:0:2 All-routers address
FF05:0:0:0:0:0:1:3 All DHCP servers
FF05:0:0:0:0:0:1:4 Deprecated
FF05:0:0:0:0:0:1:1000 to FF05:0:0:0:0:01:13FF Service location (SLP) Version 2
Perbandingan IPv4 dan IPv6
IPv4
|
IPv6
|
Panjang
alamat 32 bit (4 bytes) |
Panjang
alamat 128 bit (16 bytes) |
Dikonfigurasi
secara manual atau DHCP IPv4 |
Tidak
harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration. |
Dukungan
terhadap IPSec opsional |
Dukungan
terhadap IPSec dibutuhkan |
Fragmentasi
dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router. |
Fragmentasi
dilakukan hanya oleh pengirim. |
Tidak
mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte. |
Paket
link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte |
Checksum
termasuk pada header. |
Cheksum
tidak masuk dalam header. |
Header
mengandung option. |
Data
opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions header. |
Menggunakan
ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer. |
ARP
Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast. |
Untuk
mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP). |
IGMP
telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD). |
Fitur IPv6 (versi 1)
Sebagai teknologi penerus atau bisa disebut sebagai pengganti IPv4, dalam
standarnya IPv6 mempunyai berbagai fitur baru yang selain mengatasi
berbagai keterbatasan pengalamatan menggunakan IPv4 juga menambah beberapa
kemampuan baru. Beberapa fitur IPv6 ini antara lain sebagai berikut :
a. Format header baruHeader baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
b. Jumlah alamat yang jauh lebih besar
Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2^128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.
c. Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis.
Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
d. Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration.
Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan efisien.
e. Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.
Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
f. Dukungan yang lebih bagus untuk QoS
Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
g. Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node
Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
h. Ekstensibilitas.
Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension header.
Proyek IPv6-enable-Cisco-Router Free Account
Barusan sudah setup Cisco 7200 (menggunakan Dynamips). Rencananya sih juga
mau buat belajar deploy IPv6 di Cisco. Habisnya biasanya cuma pake PC router
doang (dengan ospf6d-nya Quagga).Nanti rencananya mau buat layanan free account ke router-ku ini. Tapi nunggu manajemen privileges-nya selesai dibuat dulu ya..
Yang pengin nyobain akses router saya ini silakan kirim email ke rusiawan@ipv6.or.id (terbatas untuk 10 peminat pertama dulu). Dan koneksi hanya dari IPv6 di alamat : 2001:d30:3:242::7200
Beberapa sintaks konfigurasi IPv6 yang sudah kuketikkan malam ini :
Cisco7200v6(config-if)#ipv6 address autoconfig
Untuk memberi alamat IPv6 dengan address autoconfiguration (advertise dari Router IPv6 existing saya)
Cisco7200v6(config-if)#ipv6 address 2001:d30:3:242::7200/64
Untuk memberi alamat statik IPv6
Cisco7200v6(config)#do sho ipv6 rou
Untuk mengecek tabel routing IPv6
Cisco7200v6(config)#do ping ipv6
Untuk mengetes konektivitas IPv6 dengan ping
Cisco7200v6#traceroute ipv6
BAB III PENUTUP
Setelah
menyelesaikan penulisan makalah ini, kami dapat menyimpulkan beberapa hal,
antara lain :
Pemahaman
terhadap teori dasar tentang jaringan computer, khususnya pada IPV6, sangat diperlukan guna kelancaran
dalam praktek jaringan computer.
Secara
umum Ipv6
mempunyai fungsi untuk melihat
dalam berkomunikasi Alamat Ipv6 serta bertukar
informasi.
Meskipun
kami tidak mampu menghafalkna semua materi yang saya buat dalam makalah ini setidaknya saya telah memplajari lebih dari
pemahaman pada setiap pertemuan-pertemuan seperti kata pepatah ‘Sambil menyelam
minum air’. Jika saya
hanya hadir pada pertemuan mungkin ilmu yang kami dapat hanya sedikit seperti
yang sering di sebut ‘Duduk diam dengar’ secara otomatis ilmu yang kami
dapatkan sangatlah sedikit bila kami tidak mendalami materi yang telah di
berikan dosen saat pertemuan.
Comments
Post a Comment